NIKOTIN
Nikotin
adalah suatu alkaloid dengan nama kimia 3-(1-metil-2-pirolidil) piridin.
Saat diekstraksi dari daun tembakau, nikotin tak berwarna, tetapi segera
menjadi coklat ketika bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap dan dapat
dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan.
Nikotin
adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier, bersifat basa
lemah dengan pH 8,0. Pada pH tersebut, sebanyak 31% nikotin berbentuk bukan ion
dan dapat melewati membran sel. Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan
tidak dapat melewati membran secara cepat sehingga di mukosa pipi hanya terjadi
sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok.
Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di
tanaman tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman-tanaman lain dari famili
biologis Solanaceae seperti tomat, kentang, terung dan merica hijau pada level
yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Zat alkaloid telah diketahui
memiliki sifat farmakologi, seperti efek stimulan dari kafein yang meningkatkan
tekanan darah dan detak jantung.
Metabolisme Nikotina
Alkaloid nikotin mengalami proses metabolisme, yaitu
suatu proses dimana nikotin mengalami perubahan struktur karena adanya
senyawa–senyawa kimia di sekitarnya. Proses metabolisme nikotin dalam tembakau
disajikan dalam gambar 4.
Sebagian besar in vivo metabolit dari nikotin adalah
konitin laktam. Transformasi metabolit ini mewakili semua oksidasi 4–elektron.
Studi in vitro menunjukkan hilangnya nikotin dari campuran inkubasi tidak
dihambat, walaupun pembentukan nikotin diblok secara sempurna.
Metabolisme oksidatif pada nikotin dengan pembuatan
mirkosomal hati kelinci dengan adanya ion sianida ditunjukkan dengan adanya
isomer kedua senyawa siano nikotin. Pembentukan struktur N-(sianometil)
nornikotin didapatkan dari penyerangan nukleofilik oleh ion sianida pada
senyawa antara jenis metil iminium. Senyawa ini dibentuk dengan ionisasi jenis
N hidroksimetil nornikotin. Senyawa antara karbinolamin yang sama terlihat pada
N-demetilasi dari nikotin menjadi nornikotin (Wolff, 1994).
Biosintesis Nikotina
Nikotin dapat disintesis dari sebuah asam amino yaitu
ornitin. Biosintesis nikotin dari asam amino ornitin dapat dibuat skema seperti
gambar 5.
Gambar 5.
Biosintesis nikotin (Arifin, 2001).
Pada biosintesis nikotin, cincin pirolidin berasal
dari asam amino ornitin dan cincin piridin berasal dari asam nikotinat yang
ditemukan dalam tumbuhan tembakau. Gugus amino yang terikat pada ornitin digunakan
untuk membentuk cincin pirolidin dari nikotin.
Tumbuhan Asal Nikotina
Nikotin berasal dari tanaman tembakau. Tembakau
adalah tanaman musiman yang tergolong dalam tanaman perkebunan. Pemanfaatan
tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu untuk pembuatan rokok.
Tanaman tembakau diklasifikasikan sebagai
berikut :
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus: Nicotiana
Spesies: Nicotiana tabacum L. dan Nicotiana rustica
Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica mempunyai
perbedaan yang jelas. Pada Nicotiana tabacum, daun mahkota bunganya memiliki
warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang,
daunnya berbentuk lonjong pada ujung runcing, kedudukan daun pada batang tegak,
merupakan induk tembakau sigaret dan tingginya sekitar 120 cm. Adapun Nicotiana
rustica, daun mahkota bunganya berwarna kuning, bentuk mahkota bunga seperti
terompet berukuran pendek dan sedikit gelombang, bentuk daun bulat yang pada
ujungnya tumpul, dan kedudukan daun pada batang mendatar agak terkulai.
Tembakau ini merupakan varietas induk untuk tembakau cerutu yang tingginya
sekitar 90 cm (Cahyono, 1998).
Dalam spesies Nicotiana tabacum terdapat varietas yang
amat banyak jumlahnya, dan untuk tiap daerah terdapat perbedaan jumlah kadar
nikotin, bentuk daun, dan jumlah daun yang dihasilkan. Proporsi kadar nikotin
banyak bergantung kepada varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur
teknis serta proses pengolahan daunnya (Abdullah, 1982).
Masalah :
Dalam dosis
tinggi, nikotina bersifat racun (toksik) dan pernah juga digunakan sebagai
insektisida, sedangkan dalam dosis rendah nikotina berfungsi sebagai stimulan
terhadap sistem syaraf otonom. Tetapi jika dalam dosis rendah dan terus dilanjutkan
penggunaannya bagaimana efek yang ditimbulkan oleh nikotin tersebut ?



2 komentar:
Menurut saya,Orang yang merokok tembakau atau nikotin mengkonsumsi dalam bentuk lainnya cenderung mendapatkan kecanduan obat tanpa sepengetahuan mereka. Setelah kecanduan, mereka akan mulai berpikir obat untuk menjadi kebutuhan mereka tidak dapat melakukannya tanpa rokok atau nikotin tersebut, tetapi penggunaan terus menerus obat membuat seseorang tergantung. Penggunaan nikotin menyebabkan ketergantungan yang tak terhitung di pengguna yang mungkin menyebabkan sedikit gemetar atau menggigil anggota badan dan bahkan mungkin menyebabkan masalah pada orang untuk melakukan tugas biasa.
http://id.prmob.net/nikotin/food-and-drug-administration/tembakau-merokok-2589475.html
Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
Posting Komentar